Mei 14, 2025

Bittersweetbynajla : Kudapan Manis Temani Santai

Ragam jenis kudapan ringan dan berat menjadi salah satu hal paling menenangkan di dunia serta cocok temani segala aktifitas.

Kuliner Manis Beraroma Mawar: Pengaruh Persia di Hidangan Saudi

Makanan bukan hanya soal rasa—ia adalah cerminan sejarah, budaya, dan percampuran peradaban yang telah berlangsung selama berabad-abad. Salah satu contoh menarik dari fenomena ini adalah bagaimana kuliner manis beraroma mawar menjadi bagian penting dari hidangan khas Arab Saudi, yang ternyata banyak dipengaruhi oleh tradisi kuliner Persia kuno.

Dalam sajian manis khas Saudi seperti halwa, maamoul, dan berbagai jenis puding, kita bisa mencium aroma lembut dan romantis dari air mawar (rose water)bahan khas yang identik dengan budaya Persia. Bagaimana sejarah dan cita rasa dari negeri Iran ini bisa menyatu dalam dapur masyarakat Saudi? Mari kita telusuri jejaknya.


Sejarah Pengaruh Persia di Jazirah Arab

Sebelum menjadi negara-negara modern, wilayah-wilayah di Jazirah Arab dan Persia telah memiliki hubungan perdagangan, budaya, dan bahkan pertukahan kekuasaan sejak ribuan tahun lalu. Melalui Jalur Sutra dan perdagangan rempah-rempah, bahan-bahan seperti kapulaga, saffron, dan air mawar mulai diperkenalkan ke berbagai penjuru Arab.

Kerajaan Persia pada masa Dinasti Achaemenid hingga Dinasti Sassanid dikenal sebagai salah satu peradaban yang memiliki teknik kuliner yang maju. Penggunaan air mawar, pistachio, almond, madu, dan gula dalam makanan manis merupakan ciri khas dapur Persia yang kemudian dibawa oleh para pedagang dan bangsawan ke wilayah Hijaz (Arab Saudi saat ini), termasuk ke Mekkah dan Madinah.


Air Mawar: Inti dari Cita Rasa Persia dan Arab

Air mawar (rose water) adalah hasil penyulingan kelopak bunga mawar Damaskus (Rosa damascena), yang berasal dari Iran dan Suriah. Dalam budaya Persia, air mawar tidak hanya digunakan dalam makanan, tetapi juga untuk ritual keagamaan, kesehatan, dan perawatan tubuh.

Di Arab Saudi, air mawar menjadi bahan yang sangat populer dalam berbagai kudapan manis. Rasa khas dan aroma lembut dari air mawar memberi kesan elegan dan menyegarkan, berbeda dari rasa manis biasa.


Contoh Hidangan Manis Saudi Beraroma Mawar

Berikut adalah beberapa hidangan manis khas Saudi yang menunjukkan pengaruh Persia melalui penggunaan air mawar:

1. Luqaimat

Luqaimat adalah bola-bola kecil dari adonan yang digoreng dan disiram sirup manis. Sirupnya biasanya terdiri dari madu atau gula yang dicampur dengan air mawar dan saffron, memberikan rasa manis aromatik yang sangat khas.

2. Muhallabia

Puding susu ini berasal dari Persia, dikenal di sana sebagai “muhallabieh”. Diadaptasi ke Saudi, muhallabia tetap mempertahankan esensinya: puding lembut beraroma air mawar dan ditaburi kacang-kacangan seperti pistachio.

3. Basbousa

Kue semolina basah ini kerap dibubuhi raja zeus sirup manis dengan campuran air mawar. Teksturnya yang lembut dan rasa mawar yang menyegarkan menjadikannya favorit di bulan Ramadhan.

4. Maamoul

Kue kering berisi kurma atau kacang ini kadang diberi taburan gula bubuk dan sentuhan air mawar di adonan atau isiannya. Maamoul merupakan camilan istimewa yang biasa disajikan saat Idul Fitri dan perayaan lainnya.


Pentingnya Aroma dalam Kuliner Timur Tengah

Di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, aroma memiliki peran utama dalam membangun kenikmatan makanan. Tak heran bila rempah aromatik seperti saffron, kayu manis, dan tentu saja air mawar digunakan secara intens.

Aroma mawar dianggap mampu memberi kesan “suci”, “mewah”, dan “lembut”. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai estetika dan spiritual dalam budaya Arab yang sering kali mengaitkan makanan dengan pengalaman spiritual, terutama saat menyambut tamu atau berbuka puasa.


Warisan Budaya yang Terus Hidup

Meski kini sudah banyak kuliner saudi modern yang hadir di Saudi, pengaruh Persia melalui aroma mawar tetap bertahan. Bahkan dalam industri oleh-oleh atau pariwisata kuliner di Mekkah dan Madinah, kita bisa menemukan berbagai produk seperti sirup mawar, permen mawar, atau parfum makanan yang mencerminkan akar budaya ini.

Koki-koki modern di Saudi bahkan mengolah ulang hidangan klasik dengan sentuhan mawar agar tetap relevan di lidah generasi muda—membuktikan bahwa warisan rasa dan aroma ini belum hilang, melainkan terus berevolusi.

BACA JUGA: Menelusuri Jejak Kuliner Legendaris Jepang: Cita Rasa yang Tak Lekang oleh Waktu

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.